Minggu, 26 November 2017

Dinar dan Dirham


1.       Sejarah uang dinar dan perdagangan internasional

a.       Sejarah uang dinar

Secara bahasa dinar berasal dari kata denarius (romawi timur) dan dirham berasal dari kata drachma (persia). Dinar bernilai 4,25 gram emas 22 karat dan dirham 2,975 gram perak murni ditetapkan masa Rasulullah dan dipergunakan WTO (World Trading Organization).

Dinar dan dirham pertama kali dicetak masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan tahun 695M/77M. Dan berakhir pada runtuhnya khalifah Islam Turki isman 1924.



b.      Perdagangan internasional

Organisasi perdagangan dunia WTO terbentuk tahun 1995 yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan liberalisasi perdagangan dan menyediakan sebuah sistem perdagangan dunia yang aman. Membuka peradangan secara luas hingga berbagai negara di dunia akan memberikan keuntungan dan membuat pertumbuhan ekonomi bagi negerinya. Liberalisasi perdagangan bisa menjadi tantangan negara miskin dan yang sedang berkembang untuk bisa mempertahankan ekonominya dan bersaing dalam persaingan global.



Dampak penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional

Penggunaan uang dinar dinilai lebih stabil dibandingkan dengan uang fiat dan uang fulus. Sesuai dengan pemikiran Al Maqrizi:

a.       Hanya dinar dirham yang bisa digunakan sebagai uang

b.      Menghentikan penurunan nilai uang

c.       Membatasi uang fulus

Ketika perdagangan menggunakan emas maka indeks harga akan mempertahankan kesesuaian. Agar tidak runtuh penggunaan uang dinar maka perlu adanya pengaturan :

a.       Uang dinar hanya boleh digunakan untuk pertukaran barang dan jasa

b.      Nilai moneternya harus lebih dari intrinsiknya agar terhindar terjadinya pengumpulan uang dinar sebagai perhiasan

c.       Diperlukan adanya bank sentral untuk mengatur jumlah dinar yang beredar.

Alasan dan keunggulan dari penggunaan uang dinar

a.       Stabil. Setiap mata uang dinar mengandung 4,25 gram emas 22 karat dan tidak ada perbedaan ukuran emas pada setiap negara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan prof. Roy mantram dari barkeley university bahwa harga emas konstan dan stabil sekalipun kondisi perang, krisis, dan bencana alam.

b.      Alat tikar yang tepat. Dikarenakan nilainya stabil dan standar yang sama ditetap negara akan memudahkan untuk melakukan pembayaran oleh setiap negara serta uang dinar juga tidak perlu pengesahan seperti uang fiat.

c.       Mengurangi spekulasi manipulasi dan arbitrase. Dengan kestabilan dan nilai yang sama setiap negara sulit terjadi adanya perbedaan untuk nilai tukar di pasar valuta asing.

Kenapa harus kembali ke uang dinar:

a.       Unfair trade

b.      Kecilnya peradangan OKI

c.       Fiat money menimbulkan ketidakadilan

d.      Volatilitas atau naik turunnya uang berdampak negatif

e.       Emas lebih stabil

f.        Emas investasi menarik

g.       Dolar akan terus terdepresiasi



2.      Implementasi penggunaan dinar dalam perdagangan internasional

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan uang dinar dalam peradangan internasional:

1.       Peran uang dinar dalam perdagangan

Pembayaran tidak dilakukan dengan mentransfer uang dinar dari satu negara ke negara lain tetapi dengan mentransfer ekuivalen emasnya ke bank kustodian yang telah disepakati. Uang dinar hanya untuk pembayaran perdagangan barang dan jasa luar negeri.



2.      Penggunaan dinar emas

Dengan menggunakan uang dinar emas akan memberikan kesempatan kepada negara peserta dengan cadangan devisa yang terbatas untuk melakukan perdagangan dengan menggunakan uang dinar.

Uang dinar dan transaksi peradangan bilateral

Perdagangan bilateral melibatkan 2 negara yang artinya akan melibatkan bank sentral kedua negara. Dalam perdagangan yang menggunakan emas sebagai alat transaksinya akan melibatkan bank sentral kedua negara dan membutuhkan bank kustodian yang berfungsi sebagai bank yang mengatur dan memfasilitasi pembayaran peradangan negara peserta.

Infrastruktur peradangan bilateral dengan menggunakan uang dinar

1.       Bank sentral

Bank sentral menyediakan jaminan untuk jumlah uang dinar yang dibutuhkan dalam melakukan pembayaran ketika terjadinya defisit atau surplus pada ekspor dan impor. Bank sentral juga dapat menjadi tempat jual beli uang dinar baik individu, pengusaha dan perbankan transaksi perdagangan.

2.      Central depository (pusat penyimpanan)

Semakin banyaknya negara peserta perdagangan maka proses perdagangan akan sedikit rumit diperlukan central depository sebagai tempat kliring dan tempat melakukan penyeimbangan surplus dan defisit negara-negara yang melakukan perdagangan.

3.      Institusi keuangan lainnya

Uang dinar terbuat dari logam mulia yang berharga. Sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa yang dinar dibutuhkan dalam bentuk fisik oleh masyarakat. Untuk itu, diperlukan institusi atau lembaga keuangan yang memfasilitasi kebutuhan terhadap uang dinar dalam bentuk fisik tersebut.

Peraturan tentang penerapan uang dinar dalam perdagangan internasional

1.       International Legal Impedimens

2.      Financial Infrastructure

3.      Dispute Settlement

Keuntungan dari penggunaan dinar dalam perdagangan internasional

1.       Mengurangi dan menghapus resiko nilai tukar.

2.      Penggunaan dinar akan mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrase terhadap mata uang nasional.

3.      Penggunaan dinar akan mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan.

4.      Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antarnegara peserta.

5.      Penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi kekuasaan, serta mengurangi ketergantungan negara berkembang dan miskin terhadap perekonomian negara maju.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KELOMPOK 1 PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA Khairil Ihsan Sitompul [1] Nur Auliah [2] Nurhidayati [3] Yuyun Trian...