Jumat, 13 Oktober 2017

Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah


Jurusan : Perbankan Syariah UMSU

1.      Pengertian dan Ruang lingkup Perekonomian Tertutup tanpa Kebijakan Pemerintah dalam perspektif ekonomi konvensional

Perekonomian dua sektor yaitu perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen yang biasanya disebut consumption (C) dan pengeluaran yang dilakukan rumah tangga (firm) disebut investment (I).

Perekonomian 2 sektor dapat dituliskan :

Y =C+I

Jika sebagian tan digunakan untuk konsumsi dan sebagian pendapatan digunakan untuk menabung (S) maka dapat ditulis:

Y=C+S

Jika digabungkan menjadi:

Y=Y

C+I=C+S


2.     Fungsi Konsumsi dan Tabungan dengan pendekatan Ekonomi Konvensional

Pendapatan yang dihasilkan rumah tangga konsumen merupakan sis pendapatan sedangkan pengeluaran rumah tangga merupakan sisi pengeluaran.

Menurut Keynes konsumsi merupakan fungsi pendapatan C=f(Y) dalam bentuk persamaan ditulis:

C=a+bY

Ket :

C = besarnya konsumsi rumah tangga

a = konsumsi dasar ( konsumsi otonom)

b = MPC (Marginal to Consume) MPC = dY/dC

Y = pendapatan disposibel



MPC lebih besar dari nol (0) mencerminkan pengeluaran konsumsi pendapatan. MPC<1 mencerminkan kenaikan pengeluaran konsumsi akan selalu lebih kecil dari kenaikan pendapatan.

Keynes juga menyatakan bahwa Average Propensity to Consume (APC) yang merupakan perbandingan antara konsumsi yang dilakukan dengan tingkat pendapatan disposibel (APC=C/Y) akan mengalami penurunan sebagai akibat kenaikan pendapatan.

Terkait dengan model fungsi konsumsi, muncul pandangan Keynes:

1.       Franco Modigliani dengan Hipotesis Daur hidup (life cycle hyphothesis)

Modigliani menekankan bahwa tingkat pendapatan seseorang bervariasi secara sistematis selama kehidupan dan tabungan dapat menggerakkan pendapatan dari masa hidupnya. Fungsi konsumsinya :

C=W+RY/T

Ket :

W = Kekayaan

Y = Pendapatan

T = Periode lama hidup

R = Masa Pensiun

Atau dapat ditulis :

C = (1/T) W + (R/T) Y

Misalnya seseorang mengharapkan hidup selama 60 tahun dan bekerja selama 30 tahun maka T=60 dan R= 30 maka fungsinya :

C= 0,017 W + 0,5Y

Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi bergantung dengan kekayaan dan pendapatan jika W dan Y (1) maka C akan naik menjadi 0,517/tahun.

Dalam terminologi makroekonomi maka persamaan konsumsi dari modigliani ialah :

C=αW+βY

α = kecendrungan mengkonsumsi marginal dari kekayaan

β = kecendrungan mengkonsumsi marginal dari pendapatan



2.      Milton Friedman dengan hipotesis Pendapatan Permanen (permanent-income hypothesis)

Pendapatan (Y) merupakan penjumlahan antara pendapatan permanen (Yp) ialah bagian pendapatan yang diharapkan orang untuk terus bertahan di masa depan. Pendapatan transitoris (YT) ialah bagian pendapatan yang tidak diharapkan terus bertahan. Untuk fungsi konsumsi dapat dinyatakan dengan persamaan :

C= α Yp

α = bagian dari pendapatan permanen yang dikonsumsikan



fungsi tabungannya ialah :

S=-a+(1-b)Y

(1-b) disebut MPS (marginal propensity to saving) MPS=dS/dY



3.     Fungsi Konsumsi dan Tabungan dengan Pendekatan Ekonomi Islam

1.       Pandangan Fahim Khan tentang Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Khan membagi tingkat pendapatan masyarakat (1) pendapatan diatas nisab (Yu) dan (2) pendapatan di bwah nisab (YL). Komponen pengeluaran konsumen dibagi 2 : 1. Konsumsi untuk kebutuhan sendiri (E1) dan 2. Konsumsi untuk keriuhan Allah seperti zakat sedekah infak (E2). Maka fungsi konsumsi :

C* = A0 + Au Yu

Jika di kombinasikan dengan keynes diperoleh :

1.       pendapatan diatas nisab

C = a0 + E2 + a1 (Yu – E2 )

2. pendapatan dibawah nisab (maka E2 tidak ada)

C = a0  + a1 Yu



2.      Pandangan Metwally tentang Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Metwally memasukkan peranan zakat terhadap fungsi konsumsi Z= αY dengan 0<α<1 . Dimisalkan bY pendapatan pembayar zakat dan (1-β)Y adalah pendapatan penerima zakat dengan 0<β<1. Dimisalkan δ sebagai hasrat marginal penerima zakat dengan 0<b<δ<1 maka fungsi konsumsi dalam ekonomi Islam :

C=a+b (βY-αY)+δ[(1-β)Y+αY]

Dimana :

a+b (βY-αY) fungsi konsumsi pembayar zakat

δ[(1-β)Y+αY] fungsi konsumsi penerima zakat

maka besaran APC dan MPC dalam pendekatan ekonomi Islam

APC = C/Y = a/Y + bβ-αb+δ(1-β)+αδ

MPC = bβ-αb+δ(1-β)+αδ

3.      Pandangan Menawar Iqbal tentang Konsumsi

Iqbal membuat beberapa pemurnian yang dapat diterima dalam memperkenalkan biaya pengumpulan zakat. Iqbal memulai dengan persamaan yang sama C=a0 + cY, ia menyederhanakan yang lainnya untuk penggunaannya ia meletakkan μ pada tempat β sebagai proporsi dari Y untuk pembayar zakat dan mengganti α dengan z sebagai tingkat zakat. Maka fungsinya :

C* = a0 + c (μY - zY) + ô [(1-μ)Y+ zY]

Untuk menunjukkan bahwa konsumsi tidak berlebih-lebihan atau penghindaran israf (1-f) dan mentransfer zakat akan menarik konsumsi dari orang kaya pada arah yang berlawanan dengan dampak yang tidak pasti. Meningkatkan dan menurunkan C* maka persamaan :

C* - s = (d-c)σ-cf(μ-σ)

Implikasinya adalah jika saat ini kecenderungan orang-orang kaya pada masyarakat muslim untuk menyamai pola-pola konsumsi barat terus berlanjut, dampak dari pengeluaran yang tidak berlebihan terhadap C* bisa menjadi inefektif.



4.    Fungsi Investasi dengan Pendekatan Ekonomi Konvensional

Ada 3 bentuk pengeluaran investasi :

1.       Investasi tetap bisnis (business fixed investment), yaitu pengeluaran investasi untuk pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin dan peralatan.

2.      Investasi residensial (residensial investment), yaitu pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik.

3.      Investasi persediaan (inventory investment) yaitu berupa pertambahan nilai stok barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yayang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.

Fungsi persamaan untuk investasi dengan pendekatan sederhana dua cara : (1) dengan mengasumsikan bahwa investasi bersifat autonomous atau tidak terpengaruhi oleh variabel lain. 

I = ī

(2) investasi yang dipengaruhi oleh variabel suku bunga atau interest (i) sehingga:

I = ī - di

Hubungan negatif antara suku bunga dengan investasi, jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan turun demikian sebaliknya.

5.     Fungsi Investasi dengan Pendekatan Ekonomi Islam

Menurut Metwally (1995) investasi dalam ekonomi Islam dipengaruhi 3 faktor :

1.       Ada sanksi terhadap pemegang aset yang kurang atau tidak produktif

2.      Dilarang melakukan berbagai bentuk spekulasi dan segala macam judi

3.      Tingkat bunga untuk berbagai pinjaman sama dengan nol

Sehingga seorang muslim boleh memilih 3 alternatif :

a.       Memegang kekayaannya dalam bentuk uang kas

b.      Memegang tabungannya dalam bentuk aset tanpa berproduksi seperti deposito, real estate, permata

c.       Menginvestasikan tabungannya.

Menurut Metwally, fungsi investasi dalam ekonomi Islam

I = f (r ZA Zn μ)

dan

r = f (SI/SF)

Ket :

I = permintaan investasi

r = tingkat keuntungan yang diharapkan

SI = bagian/pangsa keuntungan/ kerugian investor

SF =bagian/pangsa keuntungan/ kerugian peminjam dana

ZA= Tingkat zakat atau aset yang kurang atau tidak produkstif

Zn= tingkat zakat atas keuntungan investasi

μ = pengeluaran lain-lain zakat atas aset yang tidak atau kurang produktif

Nilai ZA dan Zn (tingkat zakat) besaranya tetap, maka dapat disederhanakan :

I = f (r μ)

Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi

1.       Tingkat keuntungan yang diharapkan

2.      Pengeluaran lain-lain zakat atas aset yang tidak atau kitang produktif

Khan dalam makalahnya (2004) menyatakan bahwa permintaan investasi ditentukan oleh tingkat keuntungan yang diharapkan sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan tergantung pada total profit yang diharapkan dari kegiatan firm dan share in profit yang di klaim oleh pemilik dana.

Tingkat investasi dengan tingkat keuntungan yang diharapkan jika tingkat keuntungan yang diharapkan mengalami kenaikan, maka akan meningkatkan tingkat investasi sebaliknya, jika tingkat keuntungan turun maka tingkat investasi akan turun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KELOMPOK 1 PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA Khairil Ihsan Sitompul [1] Nur Auliah [2] Nurhidayati [3] Yuyun Trian...