ANALISIS PENYEBAB NAIK TURUNNYA HARGA SAHAM PT SURYA CITRA MEDIA Tbk. pada
tahun 2017-2018
Diajukan
untuk memenuhi
Tugas Mata
Kuliah
Pasar Modal
Syariah
Disusun oleh:
YUYUN
TRIANDHINI
1601270038
6-A PAGI
PERBANKAN SYARIAH’16
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index
(JII) merupakan index ang berisi dengan 30 saham perusahaan yang memenuhi
kriteria investasi berdasarkan Syariah Islam, dengan prosedur sebagai berikut: [1]
a. Saham
yang dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3 bulan terakhir, kecuali saham
yang termasuk dalam 20 kapitalisasi besar.
b. Mempunyai
Rasio utang terhadap Aktiva tidak >90% di
laporan keuangan tahunan atau tengah tahun.
c. Dari
yang masuk kriteria 1 dan 2 dipilih 60 saham yang diurut dari kapitalisasi
pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
d. Lalu
dipilih 30 emiten dengan saham urutan likuiditasnya rata-rata nilai perdagangan
regular satu tahun.
JII dibentuk bertujuan
untuk meningkatkan kepercayaan investor melakukan investasi pada saham yang
berbasis syariah serta memeberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan
syariah Islam untuk melakukan investasi.[2]
2.
Profil Perusahaan
Logo Perusahaan
PT Surya Citra Media
Tbk., memulai perjalanannya dari tahun 1999 dan senantiasa tumbuh dan
berkembang untuk berkontribusi di industri media Indonesia. Bidang
usaha meliputi media penyiaran, konten, pendukung dan lainnya.
PT Surya Citra Media Tbk. terus berkomitmen
untuk memberikan tayangan, program, konten, dan layanan di bidang media yang
bermakna dan memperkaya hidup audiensi Indonesia. Melalui dua saluran TV
nasional terbesar di Indonesia, seperti Surya Citra Televisi (SCTV) dan
Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR) dan berbagai saluran penyiaran lainnya.[3]
PT Surya Citra Media Tbk didirikan
pada awalnya dengan nama PT Cipta Aneka Selaras di tahun 1999 dan berganti nama
menjadi PT Surya Citra Media Tbk pada tahun 2001 dengan alasan sebagai
penyesuaian atas perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Tahun 2002
PT Surya Citra Media Tbk mengambil alih saham PT Surya Citra Televisi sekaligus
melakukan IPO dengan kode saham SCMA. Perseroan mendirikan PT Surya Citra Pesona (SCP) pada 26 Juli
2010, SCP bergerak dibidang jasa penyiaran televisi dengan jangkauan wilayah
Gorontalo. Tahun 2013 Penggabungan usaha antara Perseroan dengan PT Indosiar
Karya Media Tbk (IDKM) serta penggabungan Perseroan dan PT Elang Mahkota
Teknologi Tbk (perusahaan induk) menandatangani Akta Jual Beli dan Pengalihan
Hak atas Saham sebesar 51% yang telah ditempatkan dan disetorkan penuh
dalam PT Screenplay Produksi (SP). Tahun
2014 Perseroan mendirikan PT Surya
Trioptima Multikreasi dengan kepemilikan saham
sebesar 60%. Tahun 2015 Mendirikan perusahaan entitas anak di bidang
konten, PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG), yang memiliki sejumlah Entitas
Anak yang bergerak di bidang rumah produksi, pembuatan dan pemasaran konten,
serta infrastruktur. Perseroan melalui entitas anak, PT Indonesia Entertainmen
Grup (IEG) mengakusisi saham PT Sinemart Indonesia sebesar 80% pada
tanggal 23 Januari 2017.[4]
a.
Visi
Menjadi penyedia hiburan
dan informasi terdepan bagi bangsa Indonesia
b.
Misi
-
Kami berupaya untuk menjadi pilihan pertama
dalam penyedia konten berkualitas, untuk menghibur, mendidik dan memberi
informasi akurat dan terpercaya bagi bangsa Indonesia.
-
Kami akan menjadi
pilihan pertama melalui pengadaan konten yang menarik, penyediaan layanan yang
unggul dan pengembangan berkelanjutan dari sumber daya manusia kami. Melalui
pencapaian ini kami akan menciptakan sebuah usaha menguntungkan yang
berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami.
SCMA melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham SCMA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 375.000.000 dengan
nilai nominal Rp250,- per saham dengan harga penawaran Rp1.100,- per saham.
3.
Batasan Masalah
PT Surya Citra Media Tbk
telah go public pada 16 Juli 2002 sampai dengan sekarang 2019 dan telah masuk
dalam JII. Penulis membatasi harga saham dari tahun 2017-2018 untuk dianalisis.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Daftar Harga Saham dan Grafik PT. Surya
Citra Media Tbk.
a. Daftar
Harga Saham dan Grafik SCMA tahun 2017
Bulan
|
Ditutup
|
Dibuka
|
Tertinggi
|
Terendah
|
Januari
|
2.820
|
2.810
|
2970
|
2.560
|
Februari
|
2.950
|
2.870
|
3180
|
2.780
|
Maret
|
2.700
|
2.950
|
2950
|
2.540
|
April
|
2.860
|
2.720
|
2950
|
2.720
|
Mei
|
2.910
|
2.890
|
3010
|
2.690
|
Juni
|
2.590
|
2.890
|
2910
|
2.560
|
Juli
|
2.360
|
2.640
|
2680
|
2.160
|
Agustus
|
2.210
|
2.370
|
2470
|
2.160
|
September
|
2.190
|
2.230
|
2370
|
1.960
|
Oktober
|
2.150
|
2.190
|
2230
|
2.050
|
November
|
2.200
|
2.130
|
2300
|
1.935
|
Desember
|
2.480
|
2.210
|
2560
|
2.180
|
Sumber : m.id.investing.com
Grafik
:
b. Daftar
Harga Saham dan Grafik SCMA tahun 2018
Bulan
|
Ditutup
|
Dibuka
|
Tertinggi
|
Terendah
|
Januari
|
2.690
|
2.400
|
2.690
|
2.330
|
Februari
|
2.850
|
2.700
|
2.980
|
2.610
|
Maret
|
2.710
|
2.850
|
2.910
|
2.620
|
April
|
2.560
|
2.710
|
2.840
|
2.370
|
Mei
|
2.460
|
2.560
|
2.560
|
2.150
|
Juni
|
2.060
|
2.530
|
2.530
|
1.990
|
Juli
|
2.050
|
2.060
|
2.310
|
1.965
|
Agustus
|
2.100
|
2.070
|
2.180
|
1.850
|
September
|
1.875
|
2.100
|
2.120
|
1.765
|
Oktober
|
1.570
|
1.875
|
1.910
|
1.490
|
November
|
1.915
|
1.590
|
1.980
|
1.535
|
Desember
|
1.870
|
1.955
|
1.995
|
1.805
|
Sumber : m.id.investing.com
Grafik :
2.
Analisis
a. Tahun
2017
Tahun 2017 harga saham
SCMA dimulai dengan zona hijau pada bulan Januari dikarenakan Perseroan baru
mengakuisisi Sinemart sehingga sinetron tv menjadi lebih bervariasi.
Tetapi di pertengahan
tahun harga saham SCMA berada di zona merah dikarenakan hasil kinerja yang
memburuk. Pada bulan Desember 2017 SCMA mendapatkan pangsa pemirsa terbesar
sebanyaj 31,8% menyebabkan harga saham SCMA naik 160 poin dari bulan November
dan berada di zona hijau.[5] Jika di rata-ratakan harga
saham pada tahun 2017 ialah sebesar 2.535 dengan laba bersih yang dicatatkan
menurun dari 2,003 triliun di tahun sebelumnya menjadi 1,772 triliun rupiah.
b. Tahun
2018
Awal tahun 2018 tingginya
jumlah penonton saat prime time di SCTV melalui sinetron Siapa Takut Jatuh
Cinta dan Anak Langit serta pemirsa yang masih cukup setia melihat siaran FTV
dan Liga Champion. Tidak hanya itu Indosiar juga memiliki jumlah pemirsa yang
tinggi melalui siaran D’Academy Asia menyebabkan harga saham SCMA berada di
level tertinggi mencapai 2.850 sepanjang tahun 2018.
Tidak dipungkiri kinerja
yang buruk tahun 2017 memberikan dampak menurunnya harga saham SCMA hingga
berada di level terendah 1.570.
Di sisi lain, SCMA dapat
menangguk keuntungan dari permintaan iklan yang tinggi menjelang Pilkada 2018
dan Pemilu 2019. Dan adanya hak siar Asian Games yang merupakan olahraga
terbesar di ASIA menyebabkan harga saham SCMA naik pada bulan Agustus berada di
zona hijau.
Di akhir tahun 2018
ditutup harga saham SCMA berada di zona merah dengan level 1.870 walaupun mencatatkan
laba bersih 1.937 triliun naik dari tahun sebelumnya. Dan jika di rata-ratakan
harga saham SCMA berada di 2.055.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Tahun 2017 harga saham SCMA mengalami
peningkatan di awal tahun atas akuisisi terhadap PT Sinemart dan mengalami
penurunan yang disebabkan kinerja buruk Perseroan.
2.
Tahun 2018 harga saham SCMA dengan adanya
dampak dari kinerja yang buruk di tahun sebelumnya berhasil menanjak karena hak
siar Asian Games serta naiknya minat pemirsa atas sinetron terbaru serta program
dangdut yang di tayangkan di Indosiar.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi,
Irham. 2015. Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung:
Alfabeta
Laporan Tahunan
2018 PT Surya Citra Media Tbk
[1]
Irham Fahmi, Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Bandung:
Alfabeta, 2015) h. 45
[2]
Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta_Islamic_Index
diakses pada hari Senin 17 Juni 2019 pukul 20.26
[3]
Diambil dari www.scm.co.id
[4]
Diambil dari Laporan Tahunan 2018 PT Surya Citra Media Tbk
[5]
Diambil dari https://market.bisnis.com/read/20180111/189/725762/rekomendasi-saham-surya-citra-media-scma-cenderung-flat-
diakses pada hari Kamis 20 Juni 2019 pukul 13.23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar