Minggu, 04 Maret 2018

EKONOMI MONETER & FISKAL 3

Pertemuan Ketiga
PEREKONOMIAN TERBUKA

Perekonomian Terbuka sudah ada di zaman dahulu tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar dengan kapal sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini. Pada dasarnya manusia memang memiliki keinginan yang tidak terbatas, dan untuk memenuhinya manusia tidak mungkin dapat melakukannya sendiri sehingga memerlukan jasa jasa dari pihak lain. Keinginan manusia yang beraneka ragam menimbulkan kegiatan tukar- menukar barang dan jasa. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa dikenal dengan istilah bharter. Tukar menukar cara ini lama- kelamaan berkembang menjadi perdagangan. Barter adalah perdagangan atau pertukaran barang dengan barang secara langsung. Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang lainnya. Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk melakukan kegiatan penjualan produk / barang ke negara – negara lain ( kegiatan ekspor ) dan juga sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar negaranya ( kegiatan impor ). Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional.
Perekonomian terbuka adalah perekonomian suatu negara yang melakukan perdagangan internasional serta memiliki hubungan- hubungan finansial dan non finansial dengan negara- negara lain, seperti dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan teknologi. Dalam perekonomian terbuka perdagangan internasional merupakan salah satu bagian penting untuk menggerakkan roda perekonomian negara tersebut.
·         Dampak Positif Ekspor Impor :
1.       Meningkatkan hubungan antar negara => antara dua negara yang memiliki kebutuhan untuk melanjutkan kegiatan produksi mereka membuat dua negara tersebut akan mempererat hubungan saling menguntungkan.
2.      Meningkatkan neraca perdagangan
3.      Meningkatkan kegiatan ekonomi
4.      Memenuhi kebutuhan akan barang konsumsi => misalnya di satu negara tidak ada yang menjual barang karena memang negara tersebut tidak memproduksinya dan hanya ada di negara lain maka ini akan memudahkan satu negara tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.
5.      Mengurangi pengangguran
6.      Memperluas lapangan pekerjaan
7.       Meningkatkan cadangan devisa

·         Dampak Negatif Ekspor Impor :
1.       Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga, mutu, dan kualitas barang sangat menentukan => dengan adanya ekspor impor misalnya produk tas dalam negeri dan luar negeri akan terus mengikuti perkembangan zaman agar tetap eksis dan tetap digunakan oleh masyarakat luas.
2.      Menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri=> dengan adanya impor banyak orang – orang dalam negeri mengejar barang luar negeri tersebut akhirnya produk dalam negeri tidak laku dan menjadi langka.
3.      Konsumerisme => sifat ini sangat tidak dianjurkan dimana hanya ingin membeli saja tanpa memproduksi.
4.      Menyebabkan eksploitasi besar – besaran sumber daya alam => karena ekspor impor banyak yang minat akhirnya semua sumber daya alam di buat sekreatifitas mungkin untuk menciptakan produk baru tanpa menghiraukan akibat dibaliknya.

Persamaan :

Y = C + I + G + NX
Ket :
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
NX = Net Ekspor
Berikut ini turunannya :
Dalam perekonomian tertutup, seluruh output dijual di dalam negeri, dan Pendapatan dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi (C) , investasi (I) , dan belanja pemerintah (G) .
Y = C + I + G
Dalam perekonomian terbuka, sebagian output dijual dalam negeri dan sebagian diekspor untuk dijual di luar negeri. Kita dapat Y dalam ekonomi terbuka dalam empat komponen: (Cd) konsumsi barang dan jasa domestik, (Id) investasi dalam barang dan jasa domestik, (Gd) pengeluaran pemerintah pembelian barang dan jasa domestik, dan (X) ekspor barang dan jasa domestik . Pembagian ini dinyatakan dalam :
Y = Cd + Id + Gd + X
Cd + I d + Gd adalah pengeluaran domestik atas barang dan jasa domestik. Istilah (X) ekspor  barang dan jasa domestik ke luar negeri (nilai ekspor). Kita dapat mengatakan bahwa,
C = Cd + Cf à Cd = C - Cf
I = Id + If à Id = I – If
G = Gd + Gf à Gd = G - Gf
Ket :
d = domestik
f = foreign ( Luar Negeri )
Ganti tiga persamaan ke dalam persamaan di atas:
Y = Cd + Id + Gd + X
Y = (C – Cf) + (I - If) + (G – Gf) + X.
Kita dapat mengatur ulang untuk mendapatkan
Y = C + I + G + X - (Cf + If + Gf)
Jumlah pengeluaran domestik atas barang dan jasa mancanegara (Cf + If + Gf) adalah pengeluaran pada impor (M). Kita dapat menulis identitas pos pendapatan nasional sebagai:
Y = C + I + G + X - M
Karena nilai total impor adalah bagian dari pengeluaran domestik dan bukan merupakan bagian dari output domestik, maka dia dikurangi dari jumlah output nilai Ekspor Neto :
(NX = X - M), persamaannya menjadi:
Y = C + I + G + NX
Dari persamaan di atas kita juga bisa dapatkan Tabungan (S), ada 3 jenis tabungan :
1.       Tabungan Nasional SN = Y – C – G
S = I
Y = C + I + G
I = Y – C – G
Maka, S = Y – C – G

2.      Tabungan Pribadi SP = Y – T – C

3.      Tabungan Masyarakat SM = T – G

Jika T > G à surplus
         T < G à defisit
Karena , Y – C – G = I – NX maka S = I + NX dan S – I = NX
Ada 3 bentuk kondisi perekonomian di suatu negara :
Surplus                                               Berimbang                                          Defisit
X > M                                                      X = M                                               X < M
akibatnya                                            akibatnya                                           akibatnya
NX > 0                                                   NX = 0                                             NX < 0
Y > C + I + G                                      Y = C + I + G                                      Y < C + I + G
Otomatis                                             Otomatis                                             Otomatis
S > I                                                       S = I                                                      S < I
S – I > 0                                              S – I = 0                                              S – I < 0
Dari ketiga kondisi perekonomian diatas yang jarang terjadi ialah kondisi yang berimbang dan keseringan adalah kondisi perekonomian yang defisit. Kenapa lebih sering defisit ? Tujuannya ialah untuk mendatangkan modal dari luar negeri sehingga valuta asing masuk akibatnya devisa naik sehingga kurs semakin membaik.
Tetapi ada juga negara yang kondisi perekonomiannya surplus seperti Korea Selatan, Singapura dan Jepang. Kalau mau surplus ekspor harus lebih besar dari impor otomatis ekspor bersih ( NX ) > 0 ,jika X sudah besar maka Y > konsumsi dalam negeri.
Ada juga kondisi dimana S lebih besar tapi I kecil bukan karena surplus tetapi karena iklim investasi yang buruk.
Kurs
Nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
a.       Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal. Misalnya US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan kurs nominal.
b.      Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga relative dari barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimana kita dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga disebut terms of trade.     
            Secara umum dapat dituliskan = Nilai tukar nominal x  Harga barang domesti
Harga barang luar negeri. Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relative murah, dan harga barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar riil rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan harga-harga barang domestic relative murah
Penentuan kurs valuta asing dapat dibedakan kepada dua sistem:
1.      Sistem Kurs Tetap
            Dalam sistem ini semua transaksi mata uang akan menggunakan kurs yang direncanakan oleh bank sentral. Dalam melakukan jual beli mata uang asing lembaga-Iembaga keuangan. terutama bank perdagangan, akan menggunakan kurs yang ditetapkan ini. Sebagai contoh misalkan bank sentral menetapkan kurs yang berikut di antara dolar US dengan rupiah: USSl,00 = Rp10.000. Berdasarkan kurs ini, jual beli dolar akan menggunakan kurs tersebut. Seorang pengekspor yang menerima dolar US akan menjual kepada bank perdagangan pada kurs yang ditetapkan tersebut. Sebaliknya pula, suatu perusahaan yang ingin mengimpor barang dari luar negeri dan memerlukan dolar US, akan membayar sebanyak Rpl0.000 juga untuk setiap dolar yang dibelinya.
            Sistem kurs tetap tidak dapat menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang asing dicapai pada kurs yang ditetapkan. Pada umumnya keseimbangan di pasaran bebas dicapai spada kurs yang berbeda. Dengan demikian, pada kurs yang ditetapkan biasanya permintaan dan penawaran tidak seimbang.
2.      Sistem Kurs Fleksibel (Berubah Bebas)
            Dalam sistem kurs valuta asing yang tleksibel, harga valuta asing ditetapkan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran. Dari sehari ke sehari permintaan dan penawaran valuta asing mengalami perubahan. Maka kurs valuta using akan selalu mengalami penambahan. Dalam sistem penentuan kurs pertukaran ini bank sentral tidak perlu secara aktif menyertai jual beli valuta asing di pasaran. Fleksibilitas harga valuta asing akan menjamin tercapainya keadaan di mana permintaan valuta asing adalah sama dengan penawaran valuta asing. Dengan demlkian bank sentral tidak perlu menyimpan cadangan valuta asing yang berlebih-lebilian untuk digunakan dalam intervensi pasaran apabila ketidakseimbangan di antara permintaan dan penawaran valuta asing berlaku.
            Kurs fleksibel mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu yang penting adalah: sistem itu dapat mengakibatkan fluktuasi harga valuta asing yang sangat besar dari satu periode ke periode lainnya. Fluktuasi yang tidak teratur ini dapat mempengaruhi tingkat harga, tingkat kegiatan ekonomi dan keadaan kesempatan kegia. Dengan perkataan lain fluktuasi kurs valuta asing yang terlalu bebas dapat menimbulkan beberapa akibat buruk kepada kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat, Untuk menghindari implikasi buruk tersebut sering kali bank sentral melakukan jual beli valuta asing dengantujuan untuk mengurangi fluktuasi harga valuta asing.
            Pada ketika harga valuta asing dianggap terlalu tinggi, bank sentral akan menjual valuta asing. Apabila harga valuta asing dianggap terlalu rendah, bank sentral akan membeli valuta asing. Apabila dalam sistem kurs pertukaran fleksibel bank sentral secara aktif turut Serta dalam jual beli valuta asing, maka sistem penentuan kurs pertukaran itu dinamakan dirty float atau managed float.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH KELOMPOK 1 PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA Khairil Ihsan Sitompul [1] Nur Auliah [2] Nurhidayati [3] Yuyun Trian...