Pertemuan Ketiga
PEREKONOMIAN TERBUKA
Perekonomian Terbuka sudah ada di zaman
dahulu tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang
yang berlayar dengan kapal sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar
wilayah padahal perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini. Pada
dasarnya manusia memang memiliki keinginan yang tidak terbatas, dan untuk
memenuhinya manusia tidak mungkin dapat melakukannya sendiri sehingga
memerlukan jasa jasa dari pihak lain. Keinginan manusia yang beraneka ragam
menimbulkan kegiatan tukar- menukar barang dan jasa. Kegiatan tukar menukar
barang dan jasa dikenal dengan istilah bharter. Tukar menukar cara ini lama-
kelamaan berkembang menjadi perdagangan. Barter adalah perdagangan atau
pertukaran barang dengan barang secara langsung. Jika kita nilai kegiatan
ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting dalam
perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan
sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang
lainnya. Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak
untuk melakukan kegiatan penjualan produk / barang ke negara – negara lain (
kegiatan ekspor ) dan juga sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian
produk atau barang yang berasal dari luar negaranya ( kegiatan impor ).
Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang
ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti
perkembangan transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah
yang disebut dengan ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara
internasional.
Perekonomian terbuka adalah perekonomian
suatu negara yang melakukan perdagangan internasional serta memiliki hubungan-
hubungan finansial dan non finansial dengan negara- negara lain, seperti dalam
bidang pendidikan, kebudayaan, dan teknologi. Dalam perekonomian terbuka
perdagangan internasional merupakan salah satu bagian penting untuk
menggerakkan roda perekonomian negara tersebut.
·
Dampak
Positif Ekspor Impor :
1.
Meningkatkan
hubungan antar negara => antara dua negara yang memiliki kebutuhan untuk
melanjutkan kegiatan produksi mereka membuat dua negara tersebut akan mempererat
hubungan saling menguntungkan.
2.
Meningkatkan
neraca perdagangan
3.
Meningkatkan
kegiatan ekonomi
4.
Memenuhi
kebutuhan akan barang konsumsi => misalnya di satu negara tidak ada yang
menjual barang karena memang negara tersebut tidak memproduksinya dan hanya ada
di negara lain maka ini akan memudahkan satu negara tersebut untuk memenuhi
kebutuhannya.
5.
Mengurangi
pengangguran
6.
Memperluas
lapangan pekerjaan
7.
Meningkatkan
cadangan devisa
·
Dampak
Negatif Ekspor Impor :
1.
Terjadinya
tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga, mutu,
dan kualitas barang sangat menentukan => dengan adanya ekspor impor misalnya
produk tas dalam negeri dan luar negeri akan terus mengikuti perkembangan zaman
agar tetap eksis dan tetap digunakan oleh masyarakat luas.
2.
Menimbukan
kelangkaan barang di dalam negeri=> dengan adanya impor banyak orang – orang
dalam negeri mengejar barang luar negeri tersebut akhirnya produk dalam negeri
tidak laku dan menjadi langka.
3.
Konsumerisme
=> sifat ini sangat tidak dianjurkan dimana hanya ingin membeli saja tanpa
memproduksi.
4.
Menyebabkan
eksploitasi besar – besaran sumber daya alam => karena ekspor impor banyak
yang minat akhirnya semua sumber daya alam di buat sekreatifitas mungkin untuk
menciptakan produk baru tanpa menghiraukan akibat dibaliknya.
Persamaan :
Y = C + I + G + NX
Ket :
Y = Pendapatan
Nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
NX = Net Ekspor
Berikut ini turunannya
:
Dalam
perekonomian tertutup, seluruh output dijual di dalam negeri, dan Pendapatan
dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi (C) , investasi (I) , dan belanja
pemerintah (G) .
Y = C + I + G
Dalam
perekonomian terbuka, sebagian output dijual dalam negeri dan sebagian diekspor
untuk dijual di luar negeri. Kita dapat Y dalam ekonomi terbuka dalam empat
komponen: (Cd) konsumsi barang dan jasa domestik, (Id) investasi dalam barang
dan jasa domestik, (Gd) pengeluaran pemerintah pembelian barang dan jasa
domestik, dan (X) ekspor barang dan jasa domestik . Pembagian ini dinyatakan
dalam :
Y = Cd + Id + Gd + X
Cd
+ I d + Gd adalah pengeluaran domestik atas barang dan jasa domestik. Istilah (X)
ekspor barang dan jasa domestik ke luar
negeri (nilai ekspor). Kita dapat mengatakan bahwa,
C
= Cd + Cf à Cd =
C - Cf
I
= Id + If à Id =
I – If
G
= Gd + Gf à Gd
= G - Gf
Ket
:
d = domestik
f =
foreign ( Luar Negeri )
Ganti
tiga persamaan ke dalam persamaan di atas:
Y = Cd + Id + Gd
+ X
Y = (C – Cf) + (I - If)
+ (G – Gf) + X.
Kita dapat
mengatur ulang untuk mendapatkan
Y = C + I + G + X - (Cf + If
+ Gf)
Jumlah
pengeluaran domestik atas barang dan jasa mancanegara (Cf + If
+ Gf) adalah pengeluaran pada impor (M). Kita dapat menulis
identitas pos pendapatan nasional sebagai:
Y = C + I + G + X - M
Karena
nilai total impor adalah bagian dari pengeluaran domestik dan bukan merupakan
bagian dari output domestik, maka dia dikurangi dari jumlah output nilai Ekspor
Neto :
(NX
= X - M), persamaannya menjadi:
Y = C + I + G + NX
Dari
persamaan di atas kita juga bisa dapatkan Tabungan (S), ada 3 jenis tabungan :
1.
Tabungan
Nasional SN = Y – C – G
S = I
Y = C + I + G
I = Y – C – G
Maka, S = Y – C – G
2.
Tabungan
Pribadi SP = Y – T – C
3.
Tabungan
Masyarakat SM = T – G
Jika T > G à surplus
T < G à defisit
Karena
, Y – C – G = I – NX maka S = I + NX dan S – I = NX
Ada
3 bentuk kondisi perekonomian di suatu negara :
Surplus Berimbang Defisit
X > M X = M X
< M
akibatnya akibatnya akibatnya
NX > 0 NX = 0 NX
< 0
Y > C + I + G
Y = C + I + G Y < C + I + G
Otomatis Otomatis
Otomatis
S > I S = I S < I
S – I > 0 S – I = 0 S –
I < 0
Dari
ketiga kondisi perekonomian diatas yang jarang terjadi ialah kondisi yang
berimbang dan keseringan adalah kondisi perekonomian yang defisit. Kenapa lebih
sering defisit ? Tujuannya ialah untuk mendatangkan modal dari luar negeri
sehingga valuta asing masuk akibatnya devisa naik sehingga kurs semakin
membaik.
Tetapi
ada juga negara yang kondisi perekonomiannya surplus seperti Korea Selatan,
Singapura dan Jepang. Kalau mau surplus ekspor harus lebih besar dari impor
otomatis ekspor bersih ( NX ) > 0 ,jika X sudah besar maka Y > konsumsi
dalam negeri.
Ada
juga kondisi dimana S lebih besar tapi I kecil bukan karena surplus tetapi
karena iklim investasi yang buruk.
Kurs
Nilai
tukar mata uang
Nilai
tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Nilai
tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal. Misalnya
US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan kurs nominal.
b.
Nilai
tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga relative dari
barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimana kita dapat
memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari suatu
Negara untuk barang-barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga
disebut terms of trade.
Secara umum dapat dituliskan =
Nilai tukar nominal x Harga barang
domesti
Harga
barang luar negeri. Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai
tukar nominal dan tingkat harga di kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah
tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relative murah, dan harga
barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar riil
rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan harga-harga
barang domestic relative murah
Penentuan
kurs valuta asing dapat dibedakan kepada dua sistem:
1. Sistem Kurs Tetap
Dalam sistem ini semua transaksi
mata uang akan menggunakan kurs yang direncanakan oleh bank sentral. Dalam
melakukan jual beli mata uang asing lembaga-Iembaga keuangan. terutama bank
perdagangan, akan menggunakan kurs yang ditetapkan ini. Sebagai contoh misalkan
bank sentral menetapkan kurs yang berikut di antara dolar US dengan rupiah:
USSl,00 = Rp10.000. Berdasarkan kurs ini, jual beli dolar akan menggunakan kurs
tersebut. Seorang pengekspor yang menerima dolar US akan menjual kepada bank
perdagangan pada kurs yang ditetapkan tersebut. Sebaliknya pula, suatu
perusahaan yang ingin mengimpor barang dari luar negeri dan memerlukan dolar
US, akan membayar sebanyak Rpl0.000 juga untuk setiap dolar yang dibelinya.
Sistem kurs tetap tidak dapat
menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang asing dicapai
pada kurs yang ditetapkan. Pada umumnya keseimbangan di pasaran bebas dicapai spada
kurs yang berbeda. Dengan demikian, pada kurs yang ditetapkan biasanya
permintaan dan penawaran tidak seimbang.
2. Sistem Kurs Fleksibel (Berubah Bebas)
Dalam sistem kurs valuta asing yang
tleksibel, harga valuta asing ditetapkan oleh permintaan dan penawaran valuta
asing di pasaran. Dari sehari ke sehari permintaan dan penawaran valuta asing
mengalami perubahan. Maka kurs valuta using akan selalu mengalami penambahan.
Dalam sistem penentuan kurs pertukaran ini bank sentral tidak perlu secara
aktif menyertai jual beli valuta asing di pasaran. Fleksibilitas harga valuta
asing akan menjamin tercapainya keadaan di mana permintaan valuta asing adalah
sama dengan penawaran valuta asing. Dengan demlkian bank sentral tidak perlu
menyimpan cadangan valuta asing yang berlebih-lebilian untuk digunakan dalam
intervensi pasaran apabila ketidakseimbangan di antara permintaan dan penawaran
valuta asing berlaku.
Kurs fleksibel mempunyai beberapa
kelemahan. Salah satu yang penting adalah: sistem itu dapat mengakibatkan
fluktuasi harga valuta asing yang sangat besar dari satu periode ke periode lainnya.
Fluktuasi yang tidak teratur ini dapat mempengaruhi tingkat harga, tingkat
kegiatan ekonomi dan keadaan kesempatan kegia. Dengan perkataan lain fluktuasi
kurs valuta asing yang terlalu bebas dapat menimbulkan beberapa akibat buruk
kepada kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat, Untuk menghindari implikasi
buruk tersebut sering kali bank sentral melakukan jual beli valuta asing
dengantujuan untuk mengurangi fluktuasi harga valuta asing.
Pada ketika harga valuta asing
dianggap terlalu tinggi, bank sentral akan menjual valuta asing. Apabila harga
valuta asing dianggap terlalu rendah, bank sentral akan membeli valuta asing.
Apabila dalam sistem kurs pertukaran fleksibel bank sentral secara aktif turut
Serta dalam jual beli valuta asing, maka sistem penentuan kurs pertukaran itu
dinamakan dirty float atau managed float.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar