1.
Sejarah
uang dinar dan perdagangan internasional
a.
Sejarah
uang dinar
Secara
bahasa dinar berasal dari kata denarius (romawi timur) dan dirham berasal dari
kata drachma (persia). Dinar bernilai 4,25 gram emas 22 karat dan dirham 2,975
gram perak murni ditetapkan masa Rasulullah dan dipergunakan WTO (World Trading
Organization).
Dinar dan
dirham pertama kali dicetak masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan
tahun 695M/77M. Dan berakhir pada runtuhnya khalifah Islam Turki isman 1924.
b.
Perdagangan
internasional
Organisasi
perdagangan dunia WTO terbentuk tahun 1995 yang bertujuan untuk mendorong dan
mengembangkan liberalisasi perdagangan dan menyediakan sebuah sistem
perdagangan dunia yang aman. Membuka peradangan secara luas hingga berbagai
negara di dunia akan memberikan keuntungan dan membuat pertumbuhan ekonomi bagi
negerinya. Liberalisasi perdagangan bisa menjadi tantangan negara miskin dan
yang sedang berkembang untuk bisa mempertahankan ekonominya dan bersaing dalam
persaingan global.
Dampak penggunaan uang dinar dalam
perdagangan internasional
Penggunaan
uang dinar dinilai lebih stabil dibandingkan dengan uang fiat dan uang fulus.
Sesuai dengan pemikiran Al Maqrizi:
a.
Hanya
dinar dirham yang bisa digunakan sebagai uang
b.
Menghentikan
penurunan nilai uang
c.
Membatasi
uang fulus
Ketika perdagangan menggunakan emas maka indeks
harga akan mempertahankan kesesuaian. Agar tidak runtuh penggunaan uang dinar
maka perlu adanya pengaturan :
a.
Uang
dinar hanya boleh digunakan untuk pertukaran barang dan jasa
b.
Nilai
moneternya harus lebih dari intrinsiknya agar terhindar terjadinya pengumpulan
uang dinar sebagai perhiasan
c.
Diperlukan
adanya bank sentral untuk mengatur jumlah dinar yang beredar.
Alasan
dan keunggulan dari penggunaan uang dinar
a.
Stabil.
Setiap mata uang dinar mengandung 4,25 gram emas 22 karat dan tidak ada
perbedaan ukuran emas pada setiap negara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
prof. Roy mantram dari barkeley university bahwa harga emas konstan dan stabil
sekalipun kondisi perang, krisis, dan bencana alam.
b.
Alat
tikar yang tepat. Dikarenakan nilainya stabil dan standar yang sama ditetap
negara akan memudahkan untuk melakukan pembayaran oleh setiap negara serta uang
dinar juga tidak perlu pengesahan seperti uang fiat.
c.
Mengurangi
spekulasi manipulasi dan arbitrase. Dengan kestabilan dan nilai yang sama
setiap negara sulit terjadi adanya perbedaan untuk nilai tukar di pasar valuta
asing.
Kenapa harus
kembali ke uang dinar:
a.
Unfair
trade
b.
Kecilnya
peradangan OKI
c.
Fiat
money menimbulkan ketidakadilan
d.
Volatilitas
atau naik turunnya uang berdampak negatif
e.
Emas
lebih stabil
f.
Emas
investasi menarik
g.
Dolar
akan terus terdepresiasi
2.
Implementasi
penggunaan dinar dalam perdagangan internasional
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penerapan uang dinar dalam peradangan internasional:
1.
Peran
uang dinar dalam perdagangan
Pembayaran
tidak dilakukan dengan mentransfer uang dinar dari satu negara ke negara lain
tetapi dengan mentransfer ekuivalen emasnya ke bank kustodian yang telah
disepakati. Uang dinar hanya untuk pembayaran perdagangan barang dan jasa luar
negeri.
2.
Penggunaan
dinar emas
Dengan
menggunakan uang dinar emas akan memberikan kesempatan kepada negara peserta
dengan cadangan devisa yang terbatas untuk melakukan perdagangan dengan
menggunakan uang dinar.
Uang
dinar dan transaksi peradangan bilateral
Perdagangan bilateral melibatkan 2 negara
yang artinya akan melibatkan bank sentral kedua negara. Dalam perdagangan yang
menggunakan emas sebagai alat transaksinya akan melibatkan bank sentral kedua
negara dan membutuhkan bank kustodian yang berfungsi sebagai bank yang mengatur
dan memfasilitasi pembayaran peradangan negara peserta.
Infrastruktur
peradangan bilateral dengan menggunakan uang dinar
1.
Bank
sentral
Bank sentral
menyediakan jaminan untuk jumlah uang dinar yang dibutuhkan dalam melakukan
pembayaran ketika terjadinya defisit atau surplus pada ekspor dan impor. Bank
sentral juga dapat menjadi tempat jual beli uang dinar baik individu, pengusaha
dan perbankan transaksi perdagangan.
2.
Central
depository (pusat penyimpanan)
Semakin
banyaknya negara peserta perdagangan maka proses perdagangan akan sedikit rumit
diperlukan central depository sebagai tempat kliring dan tempat melakukan
penyeimbangan surplus dan defisit negara-negara yang melakukan perdagangan.
3.
Institusi
keuangan lainnya
Uang dinar
terbuat dari logam mulia yang berharga. Sehingga tidak tertutup kemungkinan
bahwa yang dinar dibutuhkan dalam bentuk fisik oleh masyarakat. Untuk itu,
diperlukan institusi atau lembaga keuangan yang memfasilitasi kebutuhan
terhadap uang dinar dalam bentuk fisik tersebut.
Peraturan
tentang penerapan uang dinar dalam perdagangan internasional
1.
International
Legal Impedimens
2.
Financial
Infrastructure
3.
Dispute
Settlement
Keuntungan
dari penggunaan dinar dalam perdagangan internasional
1.
Mengurangi
dan menghapus resiko nilai tukar.
2.
Penggunaan
dinar akan mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrase terhadap
mata uang nasional.
3.
Penggunaan
dinar akan mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan.
4.
Penggunaan
uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang pada akhirnya
akan meningkatkan kerjasama antarnegara peserta.
5.
Penggunaan
uang dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi kekuasaan, serta
mengurangi ketergantungan negara berkembang dan miskin terhadap perekonomian
negara maju.