INVESTASI DAN
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA
Khairil
Ihsan Sitompul [1]
Nur
Auliah [2]
Nurhidayati
[3]
Yuyun
Triandhini [4]
Akbar
[5]
ABSTRACT
Capital
Market is a meeting place for sellers and buyers to make investment
transactions where those traded are stocks and bonds that can only be done on
the stock exchange. Capital Market has entered Indonesia since the Dutch
colonial era in 1892 and currently the Indonesian capital market is called the
Indonesia Stock Exchange (IDX). The IDX was inaugurated in 2007 which was a
joint venture between the JSX and SSX that existed in the 70s. Capital market
is related to investment, with investment in the capital market expected to
increase economic activity. This paper aims to inform the reader about the
history of the Indonesian capital market and the introduction of investment. In
this paper also analyzing the development of the JCI in 2014-2017 experienced
an increase caused by good Indonesian politics and economy.
ABSTRAK
Pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi investasi dimana yang diperjual belikan
adalah saham dan obligasi yang hanya
bisa dilakukan di bursa efek. Pasar modal telah masuk di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda yakni tahun 1892 dan saat ini pasar modal Indonesia disebut
Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI diresmikan tahun 2007 yang merupakan gabungan
BEJ dan BES yang ada pada tahun 70-an. Pasar modal berkaitan dengan investasi, dengan
adanya investasi di pasar modal diharapkan aktivitas ekonomi semakin meningkat.
Tulisan ini hadir untuk memberitahukan kepada pembaca tentang sejarah pasar
modal indonesia serta pengenalan
investasi. Dalam tulisan ini juga menganalisis perkembangan IHSG tahun
2014-2017 mengalami penaikan yang disebabkan oleh politik dan ekonomi Indonesia
yang baik.
A.
PENDAHULUAN
Sejarah bank ada di dunia pada tahun 2000
sebelum masehi atau lebih kurang 5 ribu tahun yang lalu, konsep bank pada masa
itu berperan sebagai sarana simpan pinjam bagi para petani dan peniaga. Kegiatan
pasar modal muncul seiring berjalannya
waktu pada abad ke-3 sesudah masehi yang membantu para peniaga untuk
mengembangkan usahanya[6].
Pasar modal memiliki peran yang besar bagi
perekonomian disuatu negara, karena
pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan.[7]
Fungsi ekonomi, karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor)
dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memeroleh imbalan (return) bagi
pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Pasar modal sangat berkaitan dengan investasi, dengan
adanya investasi di pasar modal diharapkan aktivitas ekonomi semakin meningkat karena
pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan sehingga perusahaan
bisa beroperasi dengan skala besar dan meningkatkan pendapatan. Di Indonesia,
diambil dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru 29,66% dari 250 juta
penduduk yang mengenal fasilitas keuangan, 4,4% masyarakat yang mengenal
investasi di pasar modal dan hanya sekitar 0,4% dari 250 juta masyarakat yang
mengenal investasi dan berinvestasi di pasar modal itupun didominasi oleh para
pengusaha. Maka dari itu, perlunya penulis untuk membahas investasi dan sejarah
pasar modal di Indonesia.
B.
KAJIAN TEORI
1.
INVESTASI
Menurut Haming dan
Basalamah, investasi adalah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva
riil (tanah, rumah, mobil, dll) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan
untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang.
Selanjutnya dikatakan juga investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan
usaha penarikan sumber-sumber dana yang digunakan untuk mengadakan barang modal
pada saat sekarang, dan dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang. Menurut Abdul Halim, investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.[8]
Menurut Sunariyah,
investasi adalah penanaman modal untuk satu ataupun lebih aktiva uang dimiliki
dan juga biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.[9]
Dari ketiga defenisi di
atas penulis menyimpulkan bahwa investasi adalah suatu aktivitas penanaman
modal kepada suatu perusahaan dengan harapan mendapatkan return atau keuntungan
di masa yang akan datang.
2.
PASAR MODAL
Pasar modal dari arti
sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan
yang disebut bursa efek.[10]
Menurut kamus pasar uang dan modal, pasar modal adalah pasar kongkret yang
mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang,
yaitu jangka satu tahun keatas.
Menurut David L.scott, pasar
modal adalah pasar untuk dana jangka
panjang dimana saham biasa, saham preferen, dan obligasi yang diperdagangkan. Pasar
modal adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi dalam rangka memperoleh modal.[11]
Dari keempat defenisi pasar modal di atas maka dapat penulis
simpulkan bahwa pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi investasi dimana yang diperjual belikan adalah saham dan
obligasi yang hanya bisa dilakukan di
bursa efek.
C.
PEMBAHASAN
1.
INVESTASI
Investasi adalah suatu
aktivitas penanaman modal kepada suatu perusahaan dengan harapan mendapatkan
return atau keuntungan di masa yang akan datang. Investasi penting berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Keynes yaitu pengaruh anggaran pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi. Teori tersebut dijelaskan bahwa investasi mampu
menciptakan pendapatan dan memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan
cara meningkatkan persediaan terhadap modal.[12]
Investasi asing juga
dibutuhkan untuk memajukan suatu negara, karena dapat mendorong berkembangnya
industri barang-barang ekspor non-migas untuk mendapatkan devisa dan menjadi sumber
pembiayaan dalam pembangunan daerah – daerah tertinggal.[13]
Mayoritas orang - orang
yang tinggal di kota besar memiliki gaya hidup yang tinggi menjadikan investasi
sebagai alternatif mendapatkan hidup yang lebih baik. Inflasi yang setiap
tahunnya berubah menyebabkan menabung di bank saja tidak cukup karena nilai
mata uang sewaktu - waktu akan menurun, sehingga investasi menjadi cara yang
tepat untuk melindungi kekayaan yang dimiliki.
Investasi dapat dilakukan
oleh siapa saja yang memiliki kelebihan dana, untuk itu perlu diketahui cara
berinvestasi :
1.
Kenali kebutuhan
dan tujuan anda;
2.
Kenali karakter
investasi dan profil risiko anda;
3.
Buka rekening investasi;
4.
Monitor investasi
anda secara berkala.
2.
PASAR MODAL
Pasar modal masuk ke Indonesia
sejak jaman penjajahan Belanda, yang dimulai dari kegiatan perdagangan saham
tahun 1892. Tahun 1912 pemerintah Hindia-Belanda membuka Kantor cabang bursa
efek Amsterdam (De Amsterdamse
Effectenbueurs) bertempat di Batavia merupakan bursa efek resmi yang
memperdagangkan efek. Efek yang diperdagangkan saat itu ialah efek dari
Inggris, Amerika serikat, Tiongkok, dan Belanda baik dalam bentuk saham,
obligasi dan depository receipts.[14]
Pasar modal ketika itu
didirikan untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Secara singkat sejarah
pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :[15]
a.
14 Desember 1912:
Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh pemerintah
Hindia-Belanda;
b.
1914-1918: Bursa
efek di Batavia ditutup selama perang dunia 1;
c.
1925-1942: Bursa
efek di Jakarta dibuka kembali bersama bursa efek di Semarang dan Surabaya;
d.
Awal tahun 1939:
Karena isu politik (perang dunia II) bursa efek di Semarang dan Surabaya di
tutup;
e.
1942-1952: Bursa
efek di Jakarta ditutup kembali selama perang dunia II;
f.
1952: Bursa efek
di Jakarta diaktifkan kembali dengan Undang-Undang Darurat Pasar Modal;
g.
1952: Menteri
kehakiman (Lukman Wiradinata) dan menteri keuangan (Prof. Dr. Sumitro
Djojohadikusumo) mengeluarkan instrumen yang diperdagangkan adalah obligasi
pemerintah RI;
h.
1956: Program
nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa efek semakin tidak aktif
i.
1956-1977:
Perdagangan di bursa efek vakum;
j.
10 Agustus 1977:
Bursa efek diresmikan kembali oleh presiden Soeharto. BEJ dijalankan di bawah
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali
pasar modal ini juga ditandai dengan go-public di PT. Semen Cibinong sebagai
emiten pertama;
k.
1977-1987:
Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai
24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan dengan instrumen
pasar modal;
l.
1987: Ditandai
dengan hadirnya paket Desember 1987 (Pakdes 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan penawaran
umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia;
m.
1988-1990: Paket
deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka
untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat;
n.
2 Juni 1988: Bursa
Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan
Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer;
o.
Desember 1988:
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 1988 (Pakdes 88) yang memberikan
kemudahan perusahaan untuk go-public dan
beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal;
p.
16 Juni 1989:
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh perseroan terbatas
milik swasta yaitu PT. Bursa Efek Surabaya;
q.
13 Juli 1992:
Swastanisasi BEJ; Bapepam berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal
ini diperingati sebagai HUT BEJ;
r.
22 Mei 1995:
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems);
s.
10 November 1995:
Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Undang-undang ini mulai diberlakukan mulai januari 1996;
t.
1995: Bursa
Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya;
u.
2000: Sistem
Perdagangan Tanpa Warkat (Scipless Trading)
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia;
v.
2002: BEJ mulai
mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (Remote Trading);
w.
2007: Penggabungan
BEJ dan BES berdasarkan kesepakatan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa) pada tanggal 30 Oktober 2007 yang kemudian dituangkan dalam Akta
Penggabungan dan berganti nama menjadi PT. Bursa Efek Indoensia (BEI) yang
resmi beroperasi sejak tanggal 1 November 2007.
Perkembangan Pasar Modal
di Indonesia saat ini berdasarkan data dari OJK pertumbuhan IHSG dari tahun
2014 – 2017 sebagai berikut :
Tahun
|
IHSG
|
|||
Tertinggi
|
Terendah
|
Akhir
|
%
|
|
2014
|
5.246,483
|
4.175,806
|
5.226,947
|
22,29
|
2015
|
5.523,290
|
4.120,503
|
4.593,008
|
-12,13
|
2016
|
5.423,317
|
4.414,126
|
5.296,711
|
15,32
|
2017
|
6.355,654
|
5.250,968
|
6.355,654
|
19,99
|
Tabel 1 :
Pertumbuhan IHSG 2014-2017
Sumber : OJK tahun 2017
Berdasarkan
data di atas dapat terlihat sebagai berikut :
1. Pada tahun 2015 IHSG mengalami penurunan sebesar
633,939 atau -12,13 % dari tahun 2014
Penyebab turunnya IHSG di
tahun 2015 antara lain karena kebijakan bank sentral AS (The Federal Reserve)
menaikkan suku bunganya (Fed rate). Kenaikan Fed rate ini sudah direncanakan
dari awal tahun 2015 tetapi baru terealisasi di akhir kuartal ketiga tahun
2015. Kebijakan tersebut membuat para investor global mengalihkan sebagian
dananya ke Amerika Serikat menyebabkan kondisi bursa saham domestik menjadi
lesu.
Di sisi lain, diambil
dari artikel online merdeka.com menyatakan bahwa pertengahan tahun 2015
bertepatan dengan perombakan jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia. Dimana
Tito Sulisto menjadi pucuk pimpinan BEI menggantikan Ito Warsito. Adanya
pergantian pimpinan menyebabkan perbedaan strategi yang dibuat.[16]
2. Pada tahun 2016 IHSG mengalami peningkatan sebesar
703,703 atau 15,32 % dari tahun 2015
Penyebab meningkatnya
IHSG di tahun 2016 adanya aliran dana asing yang masuk ke pasar modal sebesar
Rp16,3 triliun lebih baik dari tahun sebelumnya.
3. Pada tahun 2017 IHSG mengalami peningkatan sebesar
1.058,943 atau 19,99 % dari tahun 2016
Penyebab meningkatnya
IHSG di tahun 2017 menurut Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Winang Budoyo dalam wawancara yang diterbitkan di artikel ekonomi.kompas.com
menjelaskan bahwa IHSG mengalami tren penguatan pada tahun 2017 dengan
banyaknya investor asing menanamkan modal ke Indonesia, melihat profitabilitas
yang tercatat di bursa saham serta kondisi perekonomian Indonesia yang
cenderung stabil dan stagnan sepanjang tahun 2017.
Pergerakan indeks di
tahun 2017 lebih banyak didorong oleh sektor perbankan, pertambangan, dan
barang konsumsi (consumer goods). Kinerja emiten-emiten perbankan cukup
cemerlang. Di sisi pertambangan, harga komoditas yang membaik berimbas positif
pada kinerja emiten tambang.
Penulis telah mengkaji
bahwa IHSG berubah naik atau turun berdasarkan aktivitas ekonomi maupun politik
yang ada di Indonesia, selain itu meningkatkan kepercayaan investor juga sangat
diperlukan.
D.
KESIMPULAN
1.
Investasi penting
karena dapat membantu suatu perusahaan dalam hal permodalan dan dapat
melindungi nilai kekayaan yang sewaktu-waktu dapat tergerus oleh inflasi.
2.
Pasar Modal
Indonesia telah ada sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1912 yang
bertempat di Batavia (Jakarta) sebagai kantor cabang Bursa Efek De Amsterdamse
Effectenbeurs. Bursa efek sempat terhenti ketika akhir perang dunia kedua tahun
1940 dan kembali dibuka tahun 1950 tetapi perdagangan efek pasif. Tahun 1977
diaktifkan kembali di bawah kepresidenan Bapak Soeharto dengan membentuk Bursa
Efek Jakarta (BEJ) serta disusul Bursa Efek Surabaya (BES). Tahun 2007 BEJ dan
BES digabungkan menjadi BEI untuk memperkuat perdagangan efek indonesia.
3.
Perkembangan pasar
modal di indonesia mengikuti pasang surut keadaan politik dan ekonomi.
Daftar pustaka
Hadi. Nor, 2015, Pasar Modal edisi 2, Yogyakarta: Graha
Ilmu
Gusti dan Diota,
2018, Investasi dan Pasar Modal
Indonesia, Depok: Rajawali Pers
Samsul. Mohamad,
2015, Pasar Modal dan Manajemen
Portofolio, Jakarta: Erlangga
Soemitra. Andi,
2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,
Cetakan Pertama, Jakarta : Kencana
Solihin. Ismail,
2014, Pengantar Bisnis, Jakarta:
Erlangga
Sunariyah, 2011, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
I Ketut Ardana
Yasa, Peranan Investasi dalam Pembangunan
Ekonomi di Indonesia, dikutip dari https://ardana45.wordpress.com/2013/05/14/peranan-investasi-dalam-pembangunan-ekonomi-di-indonesia-olehi-ketut/
, diakses pada hari Kamis 14 Maret 2019 pukul 16.02, Tahun 2013
[1]
1601270009, UMSU, Fakultas Agama Islam, Perbankan Syariah, Semester 6A
[2]
1601270017, UMSU, Fakultas Agama Islam, Perbankan Syariah, Semester 6A
[3]
1601270026, UMSU, Fakultas Agama Islam, Perbankan Syariah, Semester 6A
[4] 1601270038,
UMSU, Fakultas Agama Islam, Perbankan Syariah, Semester 6A
[5]
1701270104P, UMSU, Fakultas Agama Islam, Perbankan Syariah, Semester 6A
[6] Diambil
dari https://forum-uang.blogspot.com/2015/12/sejarah-pasar-modal-di-dunia.html
, diakses pada hari Rabu 13 Maret 2019 pukul 22.02
[7] Gusti
dan Diota, Investasi dan Pasar Modal
Indonesia (Depok : Rajawali Pers, 2018), h. 16
[8] Gusti
dan Diota, log. Cit., h.2
[9] Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2011), h. 18
[10] Ismail
Solihin, Pengantar Bisnis, (Jakarta:
Erlangga, 2014), h. 266
[11] Nor
hadi, Pasar Modal Edisi 2, (Yogyakarta
: Graha Ilmu, 2015), h.14
[12] Gusti
dan Diota, Op.Cit., h. 3
[13] I
Ketut Ardana Yasa, Peranan Investasi
dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia, dikutip dari https://ardana45.wordpress.com/2013/05/14/peranan-investasi-dalam-pembangunan-ekonomi-di-indonesia-olehi-ketut/
, diakses pada hari Kamis 14 Maret 2019 pukul 16.02, Tahun 2013
[14] Mohamad
Samsul, Pasar Modal dan Manajemen
Portofolio (Jakarta : Erlangga, 2015), h.46
[15] Andi
Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan
Syariah, Cetakan-1 (Jakarta : Kencana, 2009), h. 114
[16] Diambil
dari https://merdeka.com/penyebab-IHSG-turun
, diakses pada hari Kamis 14 Maret 2019 pukul 17.51