Rabu, 16 Mei 2018

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH 9

Pertemuan 9:



PENILAIAN RENCANA INVESTASI SYARIAH

Di negara maju, perusahaan telah mengembangkan teknologi canggih untuk mengevaaluasi proposal investasi sebelum proposal itu disetujui dan dijalankan. Para eksekutif perusahaan besar merupakan instrumen yang dilengkapi dengan sarana yang lengkap dan informasi yang akurat untuk membuat keputusan sehari-hari atas pengeluaran modal, ini merupakan keharusan sebab untuk bertahan dalam kompetisi ekonomi diperlukan efisiensi produksi dan pengeluaran biaya. Teknik pengeluaran modal menyediakan suatu visi kesadaran akan biaya bagi pembuat keputusan yang pada gilirannya akan memastikan mereka bertahan dalam pasar itu.

Analisis pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam

Analisis pengeluaran modal dalam kerangka syariah menunjukkan keterkaitan dengan teknik modern yang berhubungan erat dengan tingkat diskon dalam bentuk tingkat bunga, hal ini menjadi problem nyata bagi para pemikir islam: apakah ada metode yang bisa mengevalusi proposal investasi dimana semua faktor sudah dipertimbangkan termasuk analisa berorientasi pada bunga dan juga adanya sisa di luar jalur operasi bunga dalam sistem ekonomi?  Sesungguhnya pertanyaan menjadi sangat jelas ketika hal ini dikupas oleh ahli ekonomi yang mendukung pelarangan bunga pada keseluruhan bidang ekonomi. Para ahli ekonomi juga mengatakan bahwa analisa teknik investasi modern bisa diterima meskipun tidak ada suatu usulan proyek apapun.

Tulisan ini mencoba untuk mempertemukan semua kebutuhan dari suatu alat analisa investasi yang efisien dalam kerangka syari’ah, yaitu:

1.        Bab ini membahas keputusan investasi di sektor  swasta, dimana masing-masing proyek mempunyai arus biaya dan manfaat yang terbatas. Disini tidak didiskusikan tentang investasi sektor publik dimana kepuusan investasi lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan sosial atau politis dibandingkan dengan pertimbangan ekonomi. Tetapi analisis yang ada saat ini (dengan sedikit modifikasi) bisa diterapkan untuk perusahaan sektor publik yang komersial secara alami.

2.       Untuk sebagian besar waktu, diasumsikan, bahwa pertimbangan investasi merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah seperti periode investasi yang diikuti oleh periode pengembalian.

3.       Manfaat dan biaya-biaya dapat dijelaskan ada saat periode waktu, sehingga arus kas (cash flow) tidak berlangsung kontinu tetapi berlangsung pada waktu tertentu.

4.       Periode waktu mungkin dinyatakan pada periode waktu tertentu, misalnya satu tahun, satu bulan, satu minggu, atau satu hari.

5.       Ekonomi yang akan dianalisis adalah ekonomi bebas riba.

Analisis Ringkasan tentang Prakik Analisis Investasi Konvensional

Suatu organisasi mempunyai kreteria yang bebeda untuk investasi sehingga mereka mengadopsi metode untuk analisis usulan pengeluaran modal. Seringkali suatu metode dilengkapi dengan dua metode atau lebih untuk memastikan suatu keputusan investasi yang tepat. Dengan cara yang sama, kebutuhan suatu organisasi, kadang-kadang membutuhkan modifikasi terhadap metode yang biasa digunakan dan cakupan modifikasi seperti itu sangat luas. Metode yang paling banyak digunakan dalam analisis investasi konvensional :

1.        Metode Payback

Metode ini berarti dalam banyak waktu investasi akan membayar kembali biayanya. Biasanya dalam hitungan tahun, meskipun periode yang lebih pendek juga diambil sebagai ukuran. Investasi cara ini lebih baik dilakukan dengan cara membayar kembali biaya-biaya awalnya lebih awal. Metode ini paling populer yang digunakan organisasi bisnis di Amerika Serikat. Tetapi metode ini sering dikritik karena 2 hal :

a.        Metode ini tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu

b.       Metode ini tidak mempertimbangkan dengan seksama proses setelah biaya awal dikembalikan ataupun tidak memperhitungkan biaya-biaya pembongkaran.



2.       Accountants Rate of Return = ARR

Metode ini adalah ukuran sederhana menyangkut keuntungan investasi. Metode ini berhubungan dengan tingkat pengembalian modal. Metode ini sering dikritik karena tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu, metode ini mengabaikan manfaat yang diperoleh dengan adanya pengembalian lebih awal untuk sejumlah periode.



3.       Discounted Cash Flow Rate of Return = DCFR

Dua metode di atas sering di kritik mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu. Metode DCFR dibuat dengan memperhitungkan waktu pengeluaran dan waktu berjalan. Ada tiga pertimbangan untuk membuat metode ini. (1) mata uang rupiah hari ini lebih berharga dari satu tahun ke depan, dalam kaitannya dengan inflasi yang mengurangi nilai mata uang dari waktu ke waktu. (2) semakin dekat dengan hari pengembalian investasi, semakin sedikit nilai ketidakpastian, sebab jarak waktu sering menimbulkan ketidakpastian. (3) dana yang dihasilkan suatu proyek pada tanggal lebih awal akan tersedia untuk investasi kembali.

Metode ini tidak bagus karena dua pertimbangan :

1.        Perhitungan waktu konsumsi dilibatkan dan para eksekutif bisnis menghindari hal itu.

2.       Telah dipahami bahwa dalam suatu ekonomi modal memerlukan biaya tetap yaitu suku bunga



4.       Net Present Value Method = NPV

Pendekatan lain untuk mengevaluasi proposal investasi adalah NPV. Ada perbedaan sedikit antara DCFR dan NPV dan keduanya diterima sebagai perangkat yang paling pantas untuk pengangguran modal (budgeting). Tetapi NPV tidak bisa diterima untuk alasan-alasan yang dibuat dibawah DCFR.



5.       Muchinery Allied Product Institute Method (MAPI)

Metode ini digunakan untuk mengevaluasi modal proyek yang kecil dan pengeluarannya tidak besar. Metode ini dengan bantuan tabel kalkulasi terperinci memikirkan tujuan tertentu dengan membagi rata-rata keuntungan dengan rata-rata investasi dan menemukan suatu tingkat nilai yang dikenal sebagai MAPI. MAPI menjadi ukuran keuntungan suatu proposal. Metode ini tidak populer  dan pemakaiannya tidak terbatas pada beberapa organisasi. Bahkan di USA metode ini juga tidak populer selain itu, MAPI juga tidak mempertimbangkan uang sebagai fungsi waktu.



Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah

Metode yang diusulkan dalam kerangka keuangan syariah adalah “Investible Surplus Methode/metode kelebihan barang yang diinvestasikan” atau ISM. Pertanyaan yang penting adalah berapa banyak “investible surplus” yang dihasilkan selama proyek berlangsung? Jawabannya diketahui dengan cara menghitung banyaknya tahun dimana sisa investible surplus organisasi (setelah menutup biaya awal proyek) dikalikan dengan quantum surplus.

Contohnya : proyek 5 tahun biayanya Rp 12.000 penutupan biaya selama 2 tahun dan sesudah itu menghasilkan Rp 2000/bln selama 3 tahun. Investible Surplus organisasi menjadi (2000 x 2) + (2000 x 1) + (2000 x 0) = 6000. Dengan asumsi surplus dihasilkan padaakhir tahun ke 3, 4 dan 5 dan sisanya tersedia untuk tahun 2, 1 dan 0.

Keuntungan ISM dibanding Metode yang Lain

1.        Dibanding Metode Payback

Ø  ISM mengukur keuntungan proyek, sedangkan Metode payback tidak.

Ø  Payback mempunyai suatu penyimpangan terhadap investasi longer-lived (jangka panjang) sedangkan ISM tidak.

Ø  Payback tidak mempertimbangkan arus kas setelah biaya ditutupi sedangkan ISM mempertimbangkan semua arus kas selamanya proyek berlangsung.

Ø  Payback mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu sedangkan ISM memperhitungkan kartu pengeluaran dan waktu berjalan.

2.       Dibanding dengan ARR

ISM mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu, ARR tidak.

3.       Dibanding dengan DCFR dan NPV

Ø  Kedua metode dipahami dalam kerangka kapitalistik dimana riba digunakan untuk pemotongan arus kas. ISM lebih relevan digunakan dalam kerangka bebas riba, dengan ide sentralnya adalah mengabaikan suku bunga.

Ø  Lebih dari itu, ISM lebih sederhana untuk dipahami dan diterapkan dibandingkan kedua metode ini.

4.       Dibanding MAPI

MAPI sukar digunakan dan tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu. ISM mudah digunakan dan juga mempertimbangkan pemilihan waktu arus kas.

Kesimpulan

Metode ISM telah diusulkan, dicoba dan dimodifikasi oleh organisasi bisnis yang beroperasi dalam kerangka syariah. Metode ini bukan yang terbaik dan bukan satu-satunya metode yang mengevaluasi suatu proposal investasi. Kesuksesan metode ini terjadi karena kebijaksanaan dan kepedulian terhadap manajemen yang menggunkannya. Manajemen harus objektif dan bersih dari faktor-faktor yang mempengaruhi aliran kas. Lebih bijaksana jika memadukan  ISM dengan teknik lain agar analisis menjadi peka seperti proyek evaluasi dan teknik review (PERT), analisis jalur kritis (CPM) dll. ISM mempertibangkan periode waktu ketika invisible surplus masih tersedia, bagaimana juga ISM mengabaikan kemungkinan, peluang dan pengembalian kembali (kerugian dll) dari dana ini. Dalam praktik nyata pertanyaan ini menjadi penting dan tidak bisa diabaikan sebelum membua keputusan akhir.

MAKALAH KELOMPOK 1 PASAR MODAL SYARIAH

INVESTASI DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA Khairil Ihsan Sitompul [1] Nur Auliah [2] Nurhidayati [3] Yuyun Trian...